Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.
Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi
elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk
Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif). Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian. Berikut adalah gas-gas mulia:
1. Helium
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, berupa gas monatomik, dan merupakan unsur pertama pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik lebur gas ini merupakan yang terendah di antara semua unsur. Helium berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang sangat ekstrem. Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan helium II; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu nol absolut yang dimiliki materi (seperti superkonduktivitas).
Helium adalah unsur kedua terbanyak dan kedua teringan di jagad raya, mencakupi 24% massa keunsuran total alam semesta dan 12 kali jumlah massa keseluruhan unsur berat lainnya. Keberlimpahan helium yang sama juga dapat ditemukan pada Matahari dan Yupiter. Hal ini dikarenakan tingginya energi pengikatan inti (per nukleon) helium-4 berbanding dengan tiga unsur kimia lainnya setelah helium. Energi pengikatan helium-4 ini juga bertanggung jawab atas keberlimpahan helium-4 sebagai produk fusi nuklir maupun peluruhan radioaktif. Kebanyakan helium di alam semesta ini berupa helium-4, yang dipercaya terbentuk semasa Ledakan Dahsyat. Beberapa helium baru juga terbentuk lewat fusi nuklir hidrogen dalam bintang semesta.
Helium adalah unsur kedua terbanyak dan kedua teringan di jagad raya, mencakupi 24% massa keunsuran total alam semesta dan 12 kali jumlah massa keseluruhan unsur berat lainnya. Keberlimpahan helium yang sama juga dapat ditemukan pada Matahari dan Yupiter. Hal ini dikarenakan tingginya energi pengikatan inti (per nukleon) helium-4 berbanding dengan tiga unsur kimia lainnya setelah helium. Energi pengikatan helium-4 ini juga bertanggung jawab atas keberlimpahan helium-4 sebagai produk fusi nuklir maupun peluruhan radioaktif. Kebanyakan helium di alam semesta ini berupa helium-4, yang dipercaya terbentuk semasa Ledakan Dahsyat. Beberapa helium baru juga terbentuk lewat fusi nuklir hidrogen dalam bintang semesta.
2. Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign). Memiliki kepadatan: 0,9*10 -3 g/cm3 pada 20 °C, titik lebur: -249 ° C, titik didih: -246 ° C, Radius Vanderwaals: 0,16 nm, isotop: 3, Energi ionisasi pertama: 2080 kJ/mol, Energi ionisasi kedua: 3952 kJ/mol, Potensial standar: 6122 kJ/mol, Ditemukan oleh: Sir Ramsay pada tahun 1898
Neon adalah gas mulia teringan kedua setelah helium. Gas ini berwarna oranye kemerahan saat dimasukkan dalam tabung vakum dan dalam lampu neon. Kapasitas pendingin neon 40 kali lebih besar dari helium cair dan 3 kali hidrogen cair (per unit volume). Neon merupakan refrigeran lebih murah daripada helium di sebagian besar aplikasi. Meskipun pada umumnya tidak reaktif (inert), gas ini dapat membentuk senyawa eksotis dengan fluor di laboratorium. Belum diketahui secara pasti apakah terdapat senyawa neon di alam akibat sifatnya yang tidak reaktif. Meskipun neon adalah unsur paling melimpah keempat di alam semesta, atmosfer bumi hanya mengandung 0,0018% neon.
Neon adalah gas mulia teringan kedua setelah helium. Gas ini berwarna oranye kemerahan saat dimasukkan dalam tabung vakum dan dalam lampu neon. Kapasitas pendingin neon 40 kali lebih besar dari helium cair dan 3 kali hidrogen cair (per unit volume). Neon merupakan refrigeran lebih murah daripada helium di sebagian besar aplikasi. Meskipun pada umumnya tidak reaktif (inert), gas ini dapat membentuk senyawa eksotis dengan fluor di laboratorium. Belum diketahui secara pasti apakah terdapat senyawa neon di alam akibat sifatnya yang tidak reaktif. Meskipun neon adalah unsur paling melimpah keempat di alam semesta, atmosfer bumi hanya mengandung 0,0018% neon.
Warna oranye kemerahan yang dipancarkan oleh neon secara luas digunakan untuk membuat lampu iklan dan display lainnya. Kegunaan lain dari neon meliputi sebagai indikator tegangan tinggi, penangkal petir, tabung meteran gelombang, dan tabung televisi. Neon dan helium digunakan untuk membuat suatu jenis laser gas. Neon cair juga secara komersial digunakan sebagai refrigeran kriogenik.
Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas dalam ruangan tertutup bisa memicu sesak napas. Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu amat rendah bisa menyebabkan radang dingin (frostbite). Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan memicu pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian. Dalam ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa mengurangi konsentrasi oksigen di udara. Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian). Neon adalah gas atmosfer langka dan dengan demikian tidak beracun serta bersifat inert. Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lain.
Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas dalam ruangan tertutup bisa memicu sesak napas. Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu amat rendah bisa menyebabkan radang dingin (frostbite). Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan memicu pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian. Dalam ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa mengurangi konsentrasi oksigen di udara. Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian). Neon adalah gas atmosfer langka dan dengan demikian tidak beracun serta bersifat inert. Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lain.
3. Argon
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam Skala Suhu Internasional 1990.
ARGON (Ar) bersifat dua setengah kali lebih mudah larut dalam air dibandingkan NITROGEN (N2) dan memiliki kelarutan mirip OXYGEN (O2). ARGON (Ar) digunakan dalam bola lampu listrik dan juga digunakan sebagai gas pelindung inert untuk arc welding dan cutting, sebagai gas pelindung untuk produksi Titanium dan unsur reaktif lainnya, dan sebagai atmosfer pelindung untuk menumbuhkan silikon dan kristal Germanium. ARGON (Ar) tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas maupun cairan. ARGON (Ar) dipandang sebagai gas yang lebih inert dibandingkan dengan NITROGEN (N2).
Sejarah keberadaan ARGON (Ar) di udara sudah diduga oleh Cavendish pada tahun 1785, dan ditemukan oleh Lord Raleigh dan Sir William Ramsay pada tahun 1894. Sumber dari ARGON (Ar) dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94% ARGON (Ar). Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36. Sifat-sifat dari ARGON (Ar) larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki kelarutan yang sama dengan oksigen. ARGON (Ar) tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. ARGON (Ar) dikenal sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya seperti halnya krypton, xenon dan radon. Isotop Secara alami, ARGON (Ar) merupakan campuran dari 3 isotop. Diketahui 12 isotop lainnya yang bersifat radioaktif.
Kegunaan ARGON (Ar) adalah untuk bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain. ARGON (Ar) juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.
Berbeda dengan helium dan neon yang cenderung langka, gas ARGON (Ar) merupakan produk samping dari produksi gas OXYGEN (O2) dan NITROGEN (N2), oleh sebab itu ARGON (Ar) lebih murah dibandingkan dengan gas mulia lainnya. Dengan alasan inilah banyak sekali kegunaan dari ARGON (Ar) seperti:
Sejarah keberadaan ARGON (Ar) di udara sudah diduga oleh Cavendish pada tahun 1785, dan ditemukan oleh Lord Raleigh dan Sir William Ramsay pada tahun 1894. Sumber dari ARGON (Ar) dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94% ARGON (Ar). Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36. Sifat-sifat dari ARGON (Ar) larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki kelarutan yang sama dengan oksigen. ARGON (Ar) tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. ARGON (Ar) dikenal sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya seperti halnya krypton, xenon dan radon. Isotop Secara alami, ARGON (Ar) merupakan campuran dari 3 isotop. Diketahui 12 isotop lainnya yang bersifat radioaktif.
Kegunaan ARGON (Ar) adalah untuk bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain. ARGON (Ar) juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.
Berbeda dengan helium dan neon yang cenderung langka, gas ARGON (Ar) merupakan produk samping dari produksi gas OXYGEN (O2) dan NITROGEN (N2), oleh sebab itu ARGON (Ar) lebih murah dibandingkan dengan gas mulia lainnya. Dengan alasan inilah banyak sekali kegunaan dari ARGON (Ar) seperti:
Sebagai pengelas gas inert pada pembuatan titanium, karena apabila digunakan oksigen atau nitrogen hasil dari logam akan terkontaminai pengotor. ARGON (Ar) juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium (Oksigen dan nitrogen bias bereaksi dengan logam yang dilas, sedangkan ARGON (Ar) tidak karena bersifat inert.) ARGON (Ar) juga digunakan sebagai gas inert dalam berbagai macam alat lab, seperti dalam alat kromatografi gas. Dalam bidang kedokteran ARGON (Ar) digunakan dalam pengobatan penyakit kanker. Digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain.
4. Kripton
Nomor atom: 36, Massa atom: 83,80 g/mol, Densitas: 3,73 10-3 g/cm3 pada 20 °C, Titik lebur: -157 °C, Titik didih: -153 °C, Radius Vanderwaals: 0,197 nm, Isotop: 15, Energi ionisasi pertama: 1351 kJ/mol, Energi ionisasi kedua: 2350,4 kJ/mol, Energi ionisasi ketiga: 3565 kJ/mol, Ditemukan oleh: Sir Ramsay pada tahun 1898
Kripton terdapat di udara dengan konsentrasi sekitar 1 ppm. Gas ini ditandai dengan spektrum garis-garis cerah hijau dan oranye. Pada tahun 1960, disepakati secara internasional bahwa satuan dasar panjang, meter, didefinisikan sebagai 1 m = 1.650.763,73 panjang gelombang (dalam vakum) dari garis oranye-merah Kr-33. Dalam kondisi normal, kripton merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, dan berharga cukup mahal. Kripton padat berwujud zat kristal putih dengan struktur kubus, seperti pada umumnya “gas mulia” lainnya. Senyawa kripton umumnya tidak stabil, kecuali diisolasi dalam matriks pada suhu yang sangat rendah. Kripton mungkin merupakan salah satu gas paling langka di atmosfer. Terdapat total lebih dari 15 miliar ton gas ini di atmosfer dengan sekitar 8 ton per tahun diekstrak melalui udara cair.
Kripton digunakan untuk mengisi bola lampu listrik yang menggunakan campuran kripton dan argon. Kripton juga digunakan dalam lampu proyeksi fotografi, dalam lampu energi tinggi seperti yang digunakan di bandara dan di strobo-lamp karena memiliki respon yang sangat cepat pada arus listrik. Campuran isotop stabil dan tidak stabil kripton dihasilkan oleh fisi neutron lambat uranium dalam reaktor nuklir sebagai Kripron-85, isotop yang paling stabil. Kripton juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran dalam wadah tertutup, untuk merangsang fosfor dalam sumber cahaya tanpa memerlukan energi dari luar, dan dalam kedokteran untuk mendeteksi bukaan jantung abnormal.
Gas ini bersifat inert dan diklasifikasikan sebagai gas yang menyebabkan sesak nafas ringan. Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian. Kematian bisa terjadi akibat kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau kehilangan kesadaran yang mencegah penyelamatan diri. Pada konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan. Pengaruh gas sesak nafas ringan sebanding dengan sejauh mana kripton mengurangi jumlah (tekanan parsial) oksigen di udara yang dihirup. Oksigen dapat berkurang sampai 75% dari persentase normal di udara dan berpotensi berakibat fatal dalam hitungan menit. Ketika gas ini mencapai konsentrasi 50%, berbagai gejala mulai terlihat seperti sesak nafas ringan, pernapasan yang cepat, dan kelaparan udara (air hunger). Gejala lain meliputi berkurangnya kewaspadaan mental dan terganggunya koordinasi otot.
Kripton digunakan untuk mengisi bola lampu listrik yang menggunakan campuran kripton dan argon. Kripton juga digunakan dalam lampu proyeksi fotografi, dalam lampu energi tinggi seperti yang digunakan di bandara dan di strobo-lamp karena memiliki respon yang sangat cepat pada arus listrik. Campuran isotop stabil dan tidak stabil kripton dihasilkan oleh fisi neutron lambat uranium dalam reaktor nuklir sebagai Kripron-85, isotop yang paling stabil. Kripton juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran dalam wadah tertutup, untuk merangsang fosfor dalam sumber cahaya tanpa memerlukan energi dari luar, dan dalam kedokteran untuk mendeteksi bukaan jantung abnormal.
Gas ini bersifat inert dan diklasifikasikan sebagai gas yang menyebabkan sesak nafas ringan. Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian. Kematian bisa terjadi akibat kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau kehilangan kesadaran yang mencegah penyelamatan diri. Pada konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan. Pengaruh gas sesak nafas ringan sebanding dengan sejauh mana kripton mengurangi jumlah (tekanan parsial) oksigen di udara yang dihirup. Oksigen dapat berkurang sampai 75% dari persentase normal di udara dan berpotensi berakibat fatal dalam hitungan menit. Ketika gas ini mencapai konsentrasi 50%, berbagai gejala mulai terlihat seperti sesak nafas ringan, pernapasan yang cepat, dan kelaparan udara (air hunger). Gejala lain meliputi berkurangnya kewaspadaan mental dan terganggunya koordinasi otot.
Kripton adalah gas atmosfer langka, tidak beracun, dan bersifat inert. Gas pada suhu dingin yang ekstrim (-244 derajat C) akan membekukan organisme saat terjadi kontak, meskipun hal ini hampir mustahil terjadi secara alami.
5. Xenon
No. Atom : 54, Kondisi : Gas pada 298 K, Titik Didih : 165,03 K (-108,12 C), Titik Leleh : 161,4 K (-111,7 C). Xenon adalah gas Mulia yang kandungannya dalam udara bebas sedikit, hanya 1 dari 20 juta kandungannya di udara. Di Universitas Helsinki Finlandia beberapa ilmuwan telah membuat HXeOH dan HXeCCH yang stabil hingga 40 Kelvin. Xenon tidak beracun, namun banyak Molekul bentukannya beracun, karena sifat oksidatifnya. Karena Xenon lebih berat dari udara, kecepatan udara di Xenon lebih lambat dibanding di udara. dan jika terhirup oleh kita akan menyebabkan Pitch suara kita akan menurun atau akan menekan pernafasan untuk mengecil. Penghirupan Xenon lebih berbahaya dibanding Helium karena Xenon lebih berat.
Xenon Ditemukan oleh Sir William Ramsay dan W.M. Travers tahun 1898. Sebelum 1962, tidak ditemukan gabungan molekul yang terbentuk dari Xenon. Sekarang Molekul yang terbentuk dari Xenon yang telah diketahui adalah xenon hydrate, sodium perxenate, xenon deuterate, difluoride, tetrafluoride, hexafluoride, dan XePtF6 dan XeRhF6. Lalu xenon trioxide, XeO3, yang amat berbahaya karena dapat meledak. Sifat Xenon pun tidak jauh berbeda dengan gas mulia lain, tidak berwarna, tidak berbau, dan strukturnya padat. mudah berionisasi. Dapat disimpan berbentuk cair hampir pada suhu kamar (dalam tekanan tinggi) dan mudah dijadikan gas lagi untuk menjadi sumber energi mesin Propulsi. Dan Tidak korosif seperti Mercury atau Cesium.
Isotop dari gas mulia xenon adalah 124 Xe Kelimpahan 0,1 % di alam, 125 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium), 126 Xe Kelimpahan 0,09 % di alam, 127 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium), 128 Xe Kelimpahan 1,91 % di alam, 129 Xe Kelimpahan 26,4 % di alam, 130 Xe Kelimpahan 4,1 % di alam, 131 Xe Kelimpahan 21,29 % di alam, 132 Xe Kelimpahan 26,9 % di alam, 133 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium), 134 Xe Kelimpahan 10,4 % di alam, 135 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium) 136 Xe Kelimpahan 8,9 % di alam
Xenon Ditemukan oleh Sir William Ramsay dan W.M. Travers tahun 1898. Sebelum 1962, tidak ditemukan gabungan molekul yang terbentuk dari Xenon. Sekarang Molekul yang terbentuk dari Xenon yang telah diketahui adalah xenon hydrate, sodium perxenate, xenon deuterate, difluoride, tetrafluoride, hexafluoride, dan XePtF6 dan XeRhF6. Lalu xenon trioxide, XeO3, yang amat berbahaya karena dapat meledak. Sifat Xenon pun tidak jauh berbeda dengan gas mulia lain, tidak berwarna, tidak berbau, dan strukturnya padat. mudah berionisasi. Dapat disimpan berbentuk cair hampir pada suhu kamar (dalam tekanan tinggi) dan mudah dijadikan gas lagi untuk menjadi sumber energi mesin Propulsi. Dan Tidak korosif seperti Mercury atau Cesium.
Isotop dari gas mulia xenon adalah 124 Xe Kelimpahan 0,1 % di alam, 125 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium), 126 Xe Kelimpahan 0,09 % di alam, 127 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium), 128 Xe Kelimpahan 1,91 % di alam, 129 Xe Kelimpahan 26,4 % di alam, 130 Xe Kelimpahan 4,1 % di alam, 131 Xe Kelimpahan 21,29 % di alam, 132 Xe Kelimpahan 26,9 % di alam, 133 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium), 134 Xe Kelimpahan 10,4 % di alam, 135 Xe Sintetik (Diciptakan di Laboratorium) 136 Xe Kelimpahan 8,9 % di alam
Xenon digunakan dalam lampu flash, lampu proyektor, lampu UV, dan lampu-lampu kuat lainnya, seperti yang digunakan pada mesin fotokopi (cahaya intensitas tinggi). Sumber tenaga yang paling baik untuk Propulsi Ion karena massa atom yang tinggi, mudah berionisasi. Dapat disimpan berbentuk cair hampir pada suhu kamar (dalam tekanan tinggi) dan mudah dijadikan gas lagi untuk menjadi sumber energi mesin Propulsi. Dan Tidak korosif seperti Mercury atau Cesium.
6. Radon
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya
Karakteristik Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga adalah gas alami (senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah jingga. Penumpukan gas Radon secara alamiah di atmosfir bumi terjadi amat perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena proses “Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di bandingkan air permukaan.
Karakteristik Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga adalah gas alami (senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah jingga. Penumpukan gas Radon secara alamiah di atmosfir bumi terjadi amat perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena proses “Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di bandingkan air permukaan.
Kegunaan Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber Radium dan disimpan dalam tabung kecil yang disebut ‘’benih’’ atau ‘’jarum’’. Radon sudah jarang digunakan lagi namun, mengingat rumah sakit sekarang bisa mendapatkan benih dari ‘’supplier’’ yang menghasilkan benih dengan tingkat peluruhan yang dikehendaki. biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan selama beberapa tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari segi logistik. Karena peluruhannya yang cukup cepat, radon juga digunakan dalam penyelidikan hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak sungai dan sungai. Peningkatan radon dalam anak sungai atau sungai merupakan petunjuk penting bahwa terdapat sumber air bawah tanah.
Nama radon berasal dari radium. Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun 1908 William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton (dari bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasinya, menentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon adalah gas paling berat pada masa itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923 unsur 87 ini disebut Radon.
Rata rata, terdapat satu molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara. Radon dapat ditemukan di beberapa mata air dan mata air panas. Kota Misasa, Jepang, terkenal karena mata airnya yang kaya dengan radium yang menghasilkan radon. Radon dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di Granit. Radon juga mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat tinggal (Namun ini juga bergantung bagaimana rumah itu di rawat dan ventilasinya) Uni Eropa mennentukan bahwa batas aman kandungan radon adalah 400 Bq/[[meter]3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru. ‘’Environmental Protection Agency’’ Amerika mennyarankan untuk melakukan tindakan segera bagi semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi 148 Bq/m3 (diukur sebagai4 pCi/L). Hampir satu rumah setiap 15 di A.S. mempunyai kadar radon yang tinggi menurut statistik (U.S. Surgeon General) dan EPA mencadangkan agar semua rumah diuji bagi radon. Sejak 1985 di Amerika, jutaan rumah telah diuji kandungan radonnya.
Diketahui ada dua puluh Isotop radon yang diketahui. Yang paling stabil adalah Rn-222 yang merupakan produk sampingan dari peluruhan radium-236, Rn-222 mempunyai waktu parah 3,823 hari (330.307,2 detik) dan memancarkan partikel alpha. Rn-220 adalah produk sampingan dari peluruhan thorium dan disebut thoron. Waktu paruhnya 55.6 dan juga memancarkan sinar Alfa. Radon-219 diturunkan dari actinium.
Radon adalah gas karsinogen. Radon adalah bahan beradioaktif dan harus ditangai secara hati-hati. Adalah sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini karena Radon menghasilkan partikel alpha. Radon juga menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat, dan akibatnya, cenderung membentuk debu halus yang mudah memasuki jalur udara dan melekat permanen dalam jaringan paru-paru, menghasilkan paparan lokal yang parah. Ruang di mana radium, aktinium, atau thorium disimpan perlu diangin-anginkan dengan baik agar tidak terakumulasi dalam udara. Akumulai radon berpontensi mengancam kesehatan dalam tambang uranium dan timah hitam. Pengumpulan radon dalam rumah juga merupakan suatu penemuan yang cukup baru dan kebanyakan penyakit kanker paru-paru dikaitkan dengan pengumpulan radon setiap tahun. Radon dalam rumah dianggarkan menyebabkan kematian akibat kanker paru-paru sekitar 21,000 orang setiap tahun di U.S. Radon adalah penyebab utama kanker paru-paru di U.S. hari ini.
Sumber:
http://www.amazine.co/25759/apa-itu-gas-mulia-karakteristik-kegunaan-contohnya/
http://www.amazine.co/26179/neon-ne-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
http://www.amazine.co/28359/kripton-kr-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Argon
http://id.wikipedia.org/wiki/Helium
http://id.wikipedia.org/wiki/Neon
http://id.wikipedia.org/wiki/Radon
http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_mulia
http://www.umpgas.com/news/14/Kegunaan-Gas-Argon-Ar
No comments:
Post a Comment