Mistar ukur
merupakan alat ukur linier yang paling dikenal, biasanya berupa pelat baja atau
kuningan di mana pada kedua tepi salah satu permukaannya diberi skala (metrik
dan inchi) dengan panjang ukurannya bervariasi dari 100 s.d. 300 mm dengan
kecermatan ukuran yaitu pembagian skala dalam 0.5 atau 1.0 mm.
· Cara Pengukuran
Cara pengukuran
dengan mistar ini ialah dengan cara menempelkan mistar pada objek ukur sampai tepi mistar berimpit dengan
tepi benda yang diukur sehingga secara tidak langsung panjang objek yang diukur
tersebut dapat langsung dibaca dengan memakai ujung objek ukur sebagai indeks
pembacaan skala.
·
Jenis – Jenis
v Meteran Lipat
Merupakan gabungan dari mistar ukur
degan sambungan engsel pada ujungnya. Hasil dari pengukurannya kurang baik
dibandingkan dengan menggunakan mistar ukur biasa.
v Meteran Gulung
Merupakan meteran yang dibuat dari
pelat baja tipis berbentuk pita yang dapat digulung dan ditempelkan dalam suatu
wadah.
b. MISTAR INGSUT (CALIPER)
Merupakan alat ukur linear serupa
dengan mistar ukur yang mana mempunyai skala linier pada batang dengan ujungnya
yang berfungsi sebagai sensor penahan benda ukur (disebut rahang ukur tetap)
dan juga terdapat peluncur dengan sisi yang dibuat sejajar dengan permukaan
rahang ukur(disebut rahag ukur gerak) yang biasanya dapat digeserkan pada
batang ukur.
· Cara
Pengukuran.
Cara
kerjanya ialah benda ukur ditahan padasalah satu sisi permukaannya oleh rahang
ukur tetap, kemudian peluncur digeserkan sehingga rahang ukur gerak menempel
pada sisi lainnya, pada saat benda ukur dijepit maka orang yang melakuka
pengukuran dapat membaca posisi garis indeks pada skala ukur.
Hal – hal yang
harus diperhatikan saat memakai mistar ingsut ialah sebagai berikut :
a)
Rahang ukur gerak (peluncur) harus
dapat meluncur pada batang ukur dengan bik tanpa bergoyang,
b)
Periksa kedudukan nol serta kesejajaran
permukaan ke dua rahang dengan cara mengatupkan rahang,
c)
Benda ukur sedapat mungkin jangan
diukur hanya dengan menggunakan ujung rahang ukur (harus agak kedalam), supaya
kontak antara permukaan sensor dengan benda ukur cukup panjang sehingga terjadi
efek pemosisian mandiri yang akan meniadakan kesalahan kosinus,
d)
Tekanan pengukuran jangan terlampau
kuat yang bisa melenturkan rahang ukur ataupun lidah ukur kedalaman sehingga
mengurangi ketelitian,
e)
Pembacaan skala nonius mungkin
dilakukan setlah mistar ingsut diangkat dari objek ukur dengan hati – hati.
·
Jenis
– Jenis
o Mistar
Ingsut Nonius (Vernier Caliper)
Kegunaan :
Digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam (gambar 01) dan
juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman celah (gambar 02).
Kecermataan :
Kecermataan mistar ingsut ini ialah 0.10 mm, 0.05 mm atau 0.02 mm.
o Mistar
Ingsut Jam (Dial Caliper)
Kegunaan :
kegunaannya hampir sama dengan mistar ingsut nonius akan tetapi skala
nonius diganti dengan memakai jam ukur dalam menginterpolasikan posisi garis
indeks relatif terhadap skala pada batang ukur.
Kecermataan :
Kecermataan mistar ingsut ini sama dengan mistar ingsut nonius yaitu 0.10
mm, 0.05 mm atau 0.02 mm.
MIKROMETER (MICROMETER)
· Penjelasan
Merupkan alat ukur linier yang mempunyai kecermataan yang lebh tinggi dari
pada mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0.01 mm (meskipun namanya
“mikrometer”). Jenis khusus memang ada yang dibuat dengan kecermataan 0.005 mm,
0.002 mm, 0.001 mm dab bahkan sampai dengan 0.0005 mm.
· Pemakaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian mikrometer ialah
sebagai berikut :
ü Permukaan benda ukur dan mulut ukur mikrometer harus
dalam kondisi bersih.
ü Sebelum dipakai, kedudukan mikrometer harus diperiksa.
ü Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek
ukur.
ü Beda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer
dengan tangan kanan.
ü Pada waktu mengukur, penekanan poros ukur pada benda ukur
tidak boleh terlalu keras sehingga memungkinkan kesalahan ukur karena adanya
deformasi.
· Kalibrasi
Untuk melakukan kalibrasi mikrometer dapat dilakukan beberapa pemeriksaan
sebagai berikut :
ü Gerakan silinder putar/poros ukur. harus berputar dengan
baik, rasakan tidak terjadi goyangan karena keausan ulir utama.
ü Kedudukan nol apabila. Apabila mulut ukur dirapatkan
garis referensi/indeks harus menunjuk nol.
ü Keberfungsian beberapa bagian yang lain seperti gigi
gelincir (ratchet) dan pengunci poros ukur.
ü Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor).
Karena keausan, muka ukur dapat menjadi tidak rata dan tidak sejajar sehinggia
memungkinkan kesalahan ukur.
ü Kebenaran penunjukan harga pengukuran. Sehingga harga
yang ditunjukan oleh mikrometer harus sesuai dengan ukuran standar yang benar 9
harga nominal dengan toleransi yang diterapkan sesuai dengan standar)
No comments:
Post a Comment