the best

the best
Assalamu'alaikum.Wr.Wb.

Friday, May 10, 2013

Alat Ukur


 
a.      MISTAR UKUR

Mistar ukur merupakan alat ukur linier yang paling dikenal, biasanya berupa pelat baja atau kuningan di mana pada kedua tepi salah satu permukaannya diberi skala (metrik dan inchi) dengan panjang ukurannya bervariasi dari 100 s.d. 300 mm dengan kecermatan ukuran yaitu pembagian skala dalam 0.5 atau 1.0 mm.

  

·         Cara Pengukuran

Cara pengukuran dengan mistar ini ialah dengan cara menempelkan mistar pada objek ukur sampai tepi mistar berimpit dengan tepi benda yang diukur sehingga secara tidak langsung panjang objek yang diukur tersebut dapat langsung dibaca dengan memakai ujung objek ukur sebagai indeks pembacaan skala.

·         Jenis – Jenis

v  Meteran Lipat

Merupakan gabungan dari mistar ukur degan sambungan engsel pada ujungnya. Hasil dari pengukurannya kurang baik dibandingkan dengan menggunakan mistar ukur biasa.

v  Meteran Gulung

Merupakan meteran yang dibuat dari pelat baja tipis berbentuk pita yang dapat digulung dan ditempelkan dalam suatu wadah.



b.      MISTAR INGSUT (CALIPER)

Merupakan alat ukur linear serupa dengan mistar ukur yang mana mempunyai skala linier pada batang dengan ujungnya yang berfungsi sebagai sensor penahan benda ukur (disebut rahang ukur tetap) dan juga terdapat peluncur dengan sisi yang dibuat sejajar dengan permukaan rahang ukur(disebut rahag ukur gerak) yang biasanya dapat digeserkan pada batang ukur.

·      Cara Pengukuran.

Cara kerjanya ialah benda ukur ditahan padasalah satu sisi permukaannya oleh rahang ukur tetap, kemudian peluncur digeserkan sehingga rahang ukur gerak menempel pada sisi lainnya, pada saat benda ukur dijepit maka orang yang melakuka pengukuran dapat membaca posisi garis indeks pada skala ukur.

Hal – hal yang harus diperhatikan saat memakai mistar ingsut ialah sebagai berikut :

a)      Rahang ukur gerak (peluncur) harus dapat meluncur pada batang ukur dengan bik tanpa bergoyang,

b)      Periksa kedudukan nol serta kesejajaran permukaan ke dua rahang dengan cara mengatupkan rahang,

c)      Benda ukur sedapat mungkin jangan diukur hanya dengan menggunakan ujung rahang ukur (harus agak kedalam), supaya kontak antara permukaan sensor dengan benda ukur cukup panjang sehingga terjadi efek pemosisian mandiri yang akan meniadakan kesalahan kosinus,

d)     Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat yang bisa melenturkan rahang ukur ataupun lidah ukur kedalaman sehingga mengurangi ketelitian,

e)      Pembacaan skala nonius mungkin dilakukan setlah mistar ingsut diangkat dari objek ukur dengan hati – hati.

·         Jenis – Jenis

o   Mistar Ingsut Nonius (Vernier Caliper)

Kegunaan :

Digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam (gambar 01) dan juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman celah (gambar 02).

Kecermataan :

Kecermataan mistar ingsut ini ialah 0.10 mm, 0.05 mm atau 0.02 mm.

o   Mistar Ingsut Jam (Dial Caliper)

Kegunaan :

kegunaannya hampir sama dengan mistar ingsut nonius akan tetapi skala nonius diganti dengan memakai jam ukur dalam menginterpolasikan posisi garis indeks relatif terhadap skala pada batang ukur.

Kecermataan :

Kecermataan mistar ingsut ini sama dengan mistar ingsut nonius yaitu 0.10 mm, 0.05 mm atau 0.02 mm.

      MIKROMETER (MICROMETER)

·         Penjelasan

Merupkan alat ukur linier yang mempunyai kecermataan yang lebh tinggi dari pada mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0.01 mm (meskipun namanya “mikrometer”). Jenis khusus memang ada yang dibuat dengan kecermataan 0.005 mm, 0.002 mm, 0.001 mm dab bahkan sampai dengan 0.0005 mm.

·         Pemakaian

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian mikrometer ialah sebagai berikut :

ü  Permukaan benda ukur dan mulut ukur mikrometer harus dalam kondisi bersih.

ü  Sebelum dipakai, kedudukan mikrometer harus diperiksa.

ü  Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur.

ü  Beda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan kanan.

ü  Pada waktu mengukur, penekanan poros ukur pada benda ukur tidak boleh terlalu keras sehingga memungkinkan kesalahan ukur karena adanya deformasi.

·         Kalibrasi

Untuk melakukan kalibrasi mikrometer dapat dilakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut :

ü  Gerakan silinder putar/poros ukur. harus berputar dengan baik, rasakan tidak terjadi goyangan karena keausan ulir utama.

ü  Kedudukan nol apabila. Apabila mulut ukur dirapatkan garis referensi/indeks harus menunjuk nol.

ü  Keberfungsian beberapa bagian yang lain seperti gigi gelincir (ratchet) dan pengunci poros ukur.

ü  Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor). Karena keausan, muka ukur dapat menjadi tidak rata dan tidak sejajar sehinggia memungkinkan kesalahan ukur.

ü  Kebenaran penunjukan harga pengukuran. Sehingga harga yang ditunjukan oleh mikrometer harus sesuai dengan ukuran standar yang benar 9 harga nominal dengan toleransi yang diterapkan sesuai dengan standar)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...